MAKALAH
PERENCANAAN
PESAN-PESAN BISNIS
Di
susun oleh :
Siswanto
16.05.51.0062
Bayu
hermawan 16.05.51.0058
Nurul
aini 16.05.51.0082
FAKULTAS
EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK)
SEMARANG
2016/2017
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah
SWT, bermohon kiranya memberikan taufiq, hidayah, rahmat dan karunianya serta
kelapangan berfikir dan waktu, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah ini. Dengan judul perencanaan pesan-pesan bisnis makalah ini dibuat
untuk melengkapi tugas dari dosen pembimbing mata kuliah “komunikasi bisnis”.
Perencanaan pesan-pesan bisnis merupakan
suatu langkah strategis bagi pencapaian tujuan suatu organisasi secara
menyeluruh, dan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan komunikasi.
Pesan-pesan bisnis yang terencana dengan baik akan mempermudah pencapaian
tujuan komunikasi.
Pengarang juga mengucapkan terima kasih
kepada rekan dari semua pihak yang telah berpartisispasi dalam penyusunan
makalah ini, sehingga dapat selesai tepat waktu.
Penulis juga menyadari bahwa materi dan
teknik yang digunakan masih banyak kekurangan. Oleh Karena itu kritik dan saran
sangat kami butuhkan agar makalah ini lebih sempurna. Atas kritik dan sarannya
diucapkan terima kasih.
Semarang, 04 oktober 2016
Penyusun
i
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR......................................................................................................
i
DAFTAR
ISI....................................................................................................................
ii
BAB
I................................................................................................................................
1
a. Pembahasan
..................................................................................................................
1
BAB
II...............................................................................................................................
2
a. Pemahaman
proses komposisi.......................................................................................
2
b. Penentu
tujuan...............................................................................................................
3
c. Analisis
audiens.............................................................................................................
6
d. Penentu
ide pokok.........................................................................................................
9
e. Seleksi
saluran dan media..............................................................................................
10
BAB
III..............................................................................................................................
12
a. Penutup..........................................................................................................................
12
b. Kesimpulan....................................................................................................................
12
BAB
I
PENDAHULUAN
a. Latar
belakang
Dalam
komunikasi bisnis ada beberapa langkah termasuk perencanaan pesan-pesan bisnis.
Perencanaan pesan-pesan bisnis mencakup pesan-pesan yang di smpaikan secara
tertulis dan pesan-pesan yang di sampaikan secara lisan. Perencanaan
pesan-pesan bisnis merupakan suatu langkah strategis bagi pencapaian tujuan
organisasi secara menyeluruh dan salah satu faktor prnrntu keberhasilan
komunikasi, pesan-pesan bisnis yang terrencana dengan baik akan mempermudah
pencapaian tujuan komunikasi. Dalam hal ini perencanaan pesan-pesan bisnis
lebih di fokuskan pada perencanaan secara tertulus.
b. Perumusan
masalah
1. Apa
tujuan penulisan pesan-pesan bisnis?
2. Bagaimana
memenuhi kebutuhaan informasi audiens?
3. Apa
tahapan dalam proses komposisi?
4. Bagaimana
cara menganalisis audiens?
c. Tujuan
pembahasan
1. Mengetahui
tujuan penulisan pesan-pesan bisnis.
2. Mengetahui
bagaimana memenuhi kebutuhan informasi audiens.
3. Memahami
tahapan dalam proses komposisi.
4. Mengetahui
cara menganalisis audiens.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMAHAMAN PROSES KOMPOSISI
Proses komposisi (komposition
process) penyusunan prinsip-prinsip bisnis dapat dianalogikan dengan proses
penciptaan lagu seperti yang dilakukan oleh seorang komposer. Dia harus
merencanakan lagu apa yang akan dibuat, menentukan bentuk aransemen dan
personal group yang mengiringi lagu tersebut. Kemudian mereka harus melakukan
latihan dan uji ulang atau revisi-revisi yang diperlukan, sehingga lagu yang
diciptakan mempunyai mutu yang bagus, enak didengar, dan mudah dicerna para
penggemarnya. Begitu halnya dengan proses komposisi untuk pesan-pesan bisnis.
Penyususunan pesan-pesan bisnis meliputi 3 tahap, yaitu :
1. Perencanaan
Daftar fase perencanaan (planning phase)
dipikirkan hal-hal yang cukup mendasar, seperti maksud/tujuan komunikasi,
audiens yang akan menerima pesan, ide pokok (main idea) pesan-pesan yang akan
di sampaikan dan seluruh atau media yang akan digunakan menyampaikan pesan. Di
samping itu, intonasi juga perlu di atur, apakah menlemah, mendatar, atau
meninggi.yang terpenting adalah menyiasati situasi yang ada, sehingga tujuan
yang di kehendaki dapat tercapai.
2. Organisasi
dan komposisi
Setelah
tahap perencanaan, tahap berikutnya adalah bagaimana mengorganisasikan ide-ide
dan selanjutnya di tuangkan dalam bentuk draft yang berkaitan dengan komitmen
pemikiran anda yang dimulai dengan merangkai kata, kalimat, paragraf dan
memiliki ilustrasi yang di perlukan untuk mendukung ide pokok bahasan.
Organisasi dan kompsisi erat
kaitannya dengan penyusunan atau pengaturan kata-kata, kalimat dan pargraf.
Oleh karena itu diperlukan perhatikan bagaimana mengunakan kata-kata, kalimat
dan paragraf yang sederhana.
3. Revisi
Seluruh maksud dan isi pesan harus
ditelaah kembali baik dari sisi subtitusi pesan yang ingin di smpaikan, tetapi
juga bagaimana gaya penulisannya, stuktur kalimat yang digunakan dan bangaimana
tingkat pemahamannya.
Kalau belum sesuai, perlu di lakukan pengecekan
sekaligus revisi/perbaikan-perbaikan seperlunya.
Oleh karena perkembangan dunia bisnis
saat ini begitu cepatnya, maka penyampaian pesan-pesan bisnis perlu tetap
memperhatikan bagaimana merencanakan, mengorganisasi dan mengkomposisi, serta
merevisi pesan-pesan bisnis secara jelas dan seefektif mungkin.
PENENTUAN TUJUAN
Tahap
pertama dalam merencanakan dalam suatu pesan bisnis adalah memikirkan maksud
atau tujuan komunikasi, seorang komunikator tentunya ingin nama baik di hadapan
audiens, sekaligus menghasilkan sesuatu yang baik bagi organisasi.
Sebelum nenutuskan untuk menympaikan
pesan-pesan bisnis kepada pihak lain, ada perlu menjawab 3 pertanyaan, apakah
tujuan tersebut realistis, apakah waktunya sudah tepat, dan apakah tujuannya
dapat diterima organisasi tersebut.
Mengapa tujuan harus jelas
Tujuan
yang jelas akan membantu mengarahkan anda mencapai tujuan yang dikehendaki,
sebagaimana diketahui, setiap organisai tentunya memiliki tujuan yang
bermacam-macam.di samping itu, dapat mengambil keputusan yang mencakup antara
lain:
a. Keputusan
untuk meneruskan pesan
Sebelum menyampaikan suatu pesan,
tanyaka pada diri anda sendiri apakah pesan yang akan di sampaikan benar-benar
perlu atu tidak. Jika pesan-pesan yang akan di sampaikan diduga mempunyai
pengaruh yang sangat kecil kepada audiens, sebaiknya penyampaiannya ditunda
dulu. Sebalinya bila sangat penting dan akan membawa pengaruh yang besar, pesan
seharusnya segera di sampaikan atau di teruskan.
b. Keputusan
untuk menanggapi audiens
Untuk memutuskan cara terbaik mennggapi
audiens, komunikator perlu mempertimbangkan motif-motif mereka. Mengapa mereka
memperhatikan isi pesan yang di sampaikan? Apakah mereka mengharapkan
keuntungan? Apakah harapan mereka sesuai
dengan harapan komunikator? Tanpa mengetahui motif audiensnya, komunikator
tidak akan menggapai mereka dengan baik. Kpmunikator dan audiens juga akan
gagal mendapatkan apa yang mereka ingkan bila harapan mereka tidak
sesuai/sejalan.
c. Keputusan
untuk memusatkan isi pesan
Menetapkan tujuan yang jelas akan
membantu memutuskan isi pesan.komunikator seharusnya hanya memasukkan informasi
yang penting, yang relevan dengan pencapaian tujuan yang telah di tetapkan.
Informasi yang rrlrvan harus di singkirkan atau di buang jauh-jauh. Bila
informasi yang tidak penting dimasukan dalam pesan pesan yang akan di
sampaikan, inti pesan akan kabur, dan waktupun akan terbuang percuma.
d. Keputusan
yang akan menetapkan media yang akan digunakan
Penentuan
saluran atau media yang akan digunakan untuk menyampaikan suatu pesan, sangat
bergantung pada tujuan yang dikehendaki. Media komunikasi dapat di gunakan yang
dapat berupa lisan maupun tulisan.
Tujuan komunikasi bisnis
Secara
umum, ada tiga tujuan komunikasi bisnis yaitu:
a. Memberi
informasi
Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis
adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak
lain. Sebagai contoh, seorang pemimpin suatu perusahaan membutuhkan beberapa
pegawai baru yang akan ditetapkan sebagai staf administrasi di kantor-kantor
cabang yang ada.
Untuk memperoleh pegawai yang di
harapkan, ia dapat memasang iklan lowongan kerja melalui media surat kabar,
majalah, radio, dan internet. Media komunikasi yang mana yang akan dipilih
sangant bergantung kebijakan perusahan mempertimbulkan kemampuan internal perusahaan
tersebut.
b. Melakukan
persuasi
Tujuan
kedua komunikasi bisnis adalah melakuan persuasi kepada pihak lain agar apapun
yang di sampaikan dapat di pahami dengan baik dan benar.
Dilakukan, terutama berkaitan dengan
negosiasi antara seseorang dengan orang lain dalam bisnis.
c. Melakukan
kolaborasi
Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis
bisnis adalah melakukan kolaborasi atau kerjasama bisnis antara seseorang
dengan orang lain. Melalui jalinan komunikasi bisnis tersebut seseorang dapat
melakukan kerjasama bisnis, baik dengan perusahaan domestik maupun perusahaan
asing.
Dalam dunia bisnis, persentasi yang baik
harus mampu mampu menjelaskan tujuan yang diinginkan secara spesifik. Oleh karena
itu, untuk merumuskan tujuan tersebut, sesorang perlu menanyakan kepada dirinya
sendiri, apakah audiens mampu melakukan penelaahan terhadap suatu pesan atau
tidak.
Cara
menguji tujuan
Penentuan
tujuan yang baik tentunya harus mudah di aplikasikan pada dunia nyata. Oleh
karena itu, untuk menguji apakah tujuan yang telah di tetapkan sudah baik apa
belum, perlu dilakukan pengujian denagn empat pertanyaan.
a. Apakah
tujuan tersebut realisti?
TUJUAN
UMUM
|
TUJUAN
KHUSUS
|
Memberi
informasi
|
Menyajikan
penjualan bulan lalu ke manajer perusahaan.
|
Membujuk
|
Meyakinkan
manajer pemasaran untuk mengangkat beberapa karyawan baru bagian penjualan.
|
Kolaborasi
|
Membantu
pendapatan personal mengembangkan program pelatihan bangi beberapa nggota
baru.
|
Tujuan yang akan di smapiakan
hendaknya harus realistis, dalam arti bahwa ide-ide atau gagasan yang hendak di
sampaikan dapat di sesuaikan dengan kemampuan yang ada.
b. Apakah
waktu yang tepat?
Dalam menyampaikan suatu ide atau
gagasan, hendaknya di pertimbangkan masalah ketepatan waktu. Sebagai contoh,
dalam situaisi krisis moneter, ide untuk melakukan ekspansi pabrik kemungkinan
besar tidak akan di terima. Penyampain ide ini tidak tepat waktunya karena pada
saat itu penjualan sedang menurun sampai 50 persen dibanding dengan tahun
sebelumnya.
c. Apakah
orang yang mengirim pesan sudah tepat?
Pesan atau ide yang di sampaikan oleh
seseorang yang memiliki kedudukan atau jabatan tinggi cenderung lebih dapat di
terima daripada bila di smpaikan oleh orang yang kedudukannya rendah.
d. Apakah
tujuan selera dengan tujuan organisasiperusahaan?
Tujuan
penyampaian suatu pesan hendaknya mengacu pada tujuan organisasi secara
keseluruhan. Oleh karena itu, apabila ingin menyampaikan pesan-pesan bisnis
kepada audiens, usahakan agar pesan tersebut sesuai dengan kebijakan
organisasi.
ANALISA
AUDIENS
Bila suatu komunikasi telah
memiliki maksud dan tujuan yang jelas, langkah berikutnya adalah memperhatikan
audiens yang akan di paham. Siapa mereka, bagaimana pemahaman/pengetahuan
mereka, latar belakang usia, pendidikan, jenis kelamin mereka, bagaimana minat
mereka dan apa yang mereka ketahui.
Cara
mengembngkan profil audiens
Mengembangkan
suatu profil audiens boleh di katakan gampang-gampang susah. Akan menjadi mudah
apabila lawan komunikasi dikenal baik. Akan tetapi, semua akan menjadi sulit
jika yang menjadi audiens adalah orang-orang yang sama sekali belum di kenal.
Dan komunikator perlu melakukan invetigasi untuk mengantisipasi reaksi mereka.
a. Melakukan
ukuran dan komposisi audiens.
Audiens dalam jumlah besar tentu saja
akan menunjukan perilaku yang berbeda denag audiens yang berjumlah sedikit,
sehingga untuk menghadapinya diperlukan teknik komunikasi yang berbeda pula.
Bentuk dan format penulisan materi yang
akan di smpaikan juga di tentukan oleh jumlah audiens. Untuk audiens yang
jumlah kecil, materi dapat di kemas dalam susunan laporan sederhana kemudian di
persentasikan atau di bangikan kepada mereka. Untuk audiens yang jumlahnya
besar, materi sebaiknya di kemas dalamsuatu makalah atau laporan dengan gaya
pengorganisasian dan format penulisan yang lebih formal.
b. Siapa
audiensnys
Bila auudiens yang di tuju lebih dari
satu orang, komunikaor perlu mengidentifikasi siapa diantara mereka yang
memegang posisi kunci/posisi paling penting.
c. Reaksi
audiens
Perlu diketahui (diantisipai) reaksi
yang mungkin dimunculkan oleh audiens tersebu. Jika komposisi audiens adalah
orang-orang yang tidak suka berdebat atau kurang kritis, presentasi sebauknya
di sajikan langsung pada bangian kesimpulandan saran-saran.
d. Tingkat
pemahaman audiens
ketika menyampaikan pesan-pesan, latar
belakang audienssperti tingkat pendidikan, usia dan pengalaman juga perlu
diperhatikan. Jika komunikator dan audiens memiliki latar belakang yang jauh
berbeda, perlu diputuskan terlebih dahulu seberapa jauh audiens tersebut harus
dididik. Secara umum, usahakan agar anda tidak terlalubmenggurui, kalau
terkesan menggurui, audiens cenderung merasa jenuh, bosan dan kurang tertarik
pada kesan yang di sampaikan.
e. Hubungan
komunikator dengan audiens
Jika komunikator adalah orang yang belum
dikenal oleh audiens, audiens harus dapat diyakinkan sebelum penyampaian suatu
pesan yang dilakuan. Komunikator dengan penampilan yang meyakinkan, akan
membuat audiens termotivasi untuk mendengarkan dan menyimak pembicaraan
sehimgga pesan dapat di tampilkan denga baik.
Cara memuaskan audiens akan
kebutuhan informasi
kunci
komunikasi yang efektif adalah dengan menentukan kebutuhan informasi audiens,
dan selanjutnya berusaha memenuhi kebutuhan tersebut. Ada lima tahap yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan audiens, yaitu
a. Temukan/cara
apa yang diinginkan oleh audiens
Komuikator harus dapat menemukan apa
yang ingin mereka ketahui dan segera memberikan informasi yang diminta,
b. Antisipasi
pertanyaan yang tidak diungkapkan
Berikan tambahan informasi yang mungkin
sangat membantu meskipun informasi tersebut secara khusus tidak diminta oleh
audiens.
c. Berikan
semua informasi yang diperlukan
Usahakan agar semua informasi yang
penting diminta oleh sudiens tidak ada yang terlewatkan. Lakukan pengecekan
terlebih dahulu sebelum pesan disampaikan oleh audiens. Hal ini untuk menjaga agar apa yang diminta
audiens bener-bener telah sesuai dengan apa yang di kirim.
d. Pastikan
bahwa informasi akurat
Informasi yang di smpaikan kepada
audiens hendaknya informasi yang benar-benar akurat dan dapat di
pertanggungjawabkan kebenarannya.
e. Tekan
ide-ide yang paling menarik kepada audiens
Cobalah untuk menemukan hal penting yang
sngat menarik bangi para audiens. Selanjutnya, berikan perhatian khusus atau
perhatian yang lebih kepada hal tersebut.
Cara memuaskan kebutuhan
motivasional audiens
Beberapa
jenis pesan bertujuan memotivasi audiens untuk mau mengubah perilaku mereka.
Akan tetapi, pemberian motifasi ini sering kali mengalami hambatan/kendala. Salah
satu cara untuk mengatasi kendala adalah dengan mengatur pesan-pesan sedemikian
rupa sehingga informasi yang di sampaikan dapat diterima audiens dengan mudah.
Pendekatan yang dapat di lakukan
adalah dengan memberikan argumentasi yang bersifat rasional. Meskipun
pendekatan dengan mengunakan argumentasi merupakan cara yang baik untuk menarik
audiens, perlu juga untuk mencoba menggunakan pendekatan emosi audiens.
PENENTU
IDE POKOK
Setelah menganalisis tujuan dan audiens,
selanjutnya adalah menentukan cara untuk mencapai tujuan tersebut. Setiap
pesan-pesan bisnis akan bermuara pada satu tema pokok yaitu ide pokok (main
idea). Hal-hal yang lain dianggap sebagai ide-ide pendukung. (supporting idea).
Topik dan ide pokok adalah dua hal yang
berbeda. Topik adalah subjek pesan yang lebih luas, sedangkan ide pokok adalah
pernyataan tentang suatu topik yang menjelaskan isi dan tujuan dari topik
tersebut. Ide pokok dapat memotivasi orang untuk melakukan apa yang diinginkan
dengan menggabungkan atau menyelaraskan tujuan pengirim dengan tujuan mereka.
Sebelum dapat menentukan ide pokok, hal-hal yang penting harus diidentifikasi
terlebih dahulu.
Teknik
curah pendapat (brainstroming)
Untuk
dapat mengidentifikasi ide pokok, diperlukan kreativitas dan pengalaman. Pendekatan
yang paling baik adalah curah pendapat yang memberikan keleluasaan pikiran
untuk mencari berbagai kemungkinan, menguji berbagai alternatif dengan
mempertimbangkan tujuan, audiens, dan fakta yang ada. Beberapa teknik curah
pendapat yang dapat di gunakan antara lain.
a. Storyteller’s
tour
Hidupkan tape recorder, dan telaahpesan-pesan yang
di sampaikan. Dengarkan dengan teliti dan berlatihlah sehingga ide-ide pokok
dari suatu pesan dapat di temukan dengan mudah.
b. Random
list
Tulis segala sesuatu yang ada dalam pikiran anda di
atas kertas kosong. Hubungkan antara ide satu dengan ide yang lain. Bagi
kedalam kelompok-kelompok, dan temukan butir yang penting dan tidak penting.
c. CFR
(conclusions, findings, recommendations) workssheet
Jika sunjeknya
mencakup pemecahan masalah, gunakanlah suatu lembar kerja (workssheet) yang
akan membatu menjelaskan hubungan antara temuan (findings), kesimpulan
(conclusions), dan rekomendasi (recommendations) yang akan di berikan.
d. Journalistic
approach
Pendekatan ini memberikan butir yang baik sebagai
langkah awal menentukan ide pokok. Jawaban terhadap pertanyaan siapa (who),
apa(what) kapan(when), dimana(where) dan bagaimana(how), akan dapat menjelaskan
ide pokok presentasi.
e. Question
and answer chain
Pendekatan yang paling baik adalah melihat dari sisi
perspektif audiens. Apa pertanyaan pokok audiens, apa yang di ingnkan audiens,
periksa jawaban atas pertanyaan tersebut. Apa pertanyaan tambahan yang mungkin
muncul. Ikuti arus pertanyaan dan jawab pertanyaan tersebut sehingga ide pokok
dapat di temukan.
Pembatasan Cakupan
Secara umum, penyajian informasi rutin
kepada audiens yang telah anda kenal hendaknya menggunakan kata-kata yang
singkat. Ini dapat membangkitkan rasa hormat (respect) audiens kepada
komunikator, sedangkan penyampaian pesan yang kompleks dan kontroversial akan
memakan waktu lebih lama. Yang lebih penting adalah ide-ide pokok yang
disampaikan haruslah mudah dimengerti dan diterima oleh audiens.
SELEKSI
SALURAN DAN MEDIA
Pesan-pesan
bisnis harus sesuai dengan situasi yang ada. Ide-ide dapat di sampaikan melalui
dua saluran, yaitu saluran lisan (oral) dan tulisan (wrutten). Pilihan mendasar
antara berbicara atau menulis bergantung pada tujua atau maksud pesan, audiens
dan karakteristik dari kedua saluran komunikasi tersebut.
Komunikasi lisan
Salah satu
kelebihan dari komunikasi lisan (oral communicantons) adalah kemampuannya
memberikan umpan balik (feedback) dengan segera. Komunikasi lisan ini lebih ekonomis,
pendekatan lisan juga bermanfaat bila yang di sajikan adalah informasi
kontoversial, karena reaksi audiens dapat terbaca dari bahasa isyarat mereka
sehingga komunikator dapat menyesuaikan pesan-pesan yang di sampaikan.
Kominikasi
lisan mencakup antara lain percakapan antara dua orang atau lebih, pembicara
lewat telepon, wawancara kerja, pertemuan kelompok kecil (diskusi kelompok)
seminar, lokakarya, program pelatihan, pidato formal, dan persentasi penting
lainnya.
Pada
umumnya semakin sedikit jumlah audiens, semakin baik interaksi di antara
mereka, jika informasi bertujuan untuk mencapai suatu keputusan atau pemecahan
suatu masalah. Program yang relatif informasi dan tidak terstuktur memungkinkan
ide-ide akan mengalir dengan bebas.
Persentasi
formal, dengan jumlah audiens yang lebih besar, seperti konversi penjualan,
rapat para pemegang saham, persentasi
untuk pengenalan produk baru, dan fungsi-fungsi seremonial ungul.
Komunikasi
tertulis
Pesan-pesan
tertulis juga memiliki berbagai macam bentuk, seperti surat, memo, proposal dan
laporan. Salah satu kelebihan komunikasi tertulis (writter communications)
adalah bahwa penulis mempunyai kesempatan untuk merencanakan dan mengendalikan
pesan-pesan mereka.
Dalam
memilih saluran dan media berkomunikasi perlu di pertimbangkan tingkat
kepentingannya, formalitas, kompleksitas, tingkar kerahasiaan, emosional, dan
biaya pengirim serta harapan audiens.
BAB
III
PENUTUP
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya
pengetahuan kurangnya rujukan/referensi yang kami peroleh, hubungannya dengan
makalah ini kami banyak berharap kepada
pembaca memberikan kritik saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Kesimpulan :
Berdasarkan
pembahasan tersebut kami menyimpulkan bahwa, dalam melakukan komunikasi bisnis
kita perlu melakukan perencanaan pesan-pesan bisnis yang baik dan benar, kami
berharap pembaca mampu memahami tentang perencanaan pesan-pesan bisnis dan
bagian-bagian penting dalam pembahasan tersebut. Dalam pembahasan tersebut
mampu memberikan gambaran tentang perencanaan pesan-pesan bisnis yang akan
berguna untuk mencapai tujuan dalam berkomunikasi.
ii
Sebenarnya untuk melakukan cek npwp secara online bisa dilakukan dengan mudah yaitu melalui karena kalau untuk ke kantor perpajakan pasti membutuhkan waktu dan belom lagi macet.
BalasHapusDaftar pustakanya mana
BalasHapusMINTA DAFTAR PUSTAKANYA KAK
HapusGood
BalasHapusMINTA DAFTAR PUSTAKANYA KAK
BalasHapus